Para pejabat di negeri ini, pada saat memberikan
sambutan dalam acara yang berkaitan
dengan perpustakaan selalu mengatakan betapa pentingnya keberadaan sebuah
perpustakaan. Hal tersebut tidak terkecuali di perguruan tinggi, sekolah atau
perpustakaan umum maupun perpustakaan pada lembaga-lembaga khusus. Dalam
tulisan ini akan dibahas salah satu hal yang berkaitan dengan keberadaan
perpustakaan di sekolah dasar.
Suatu ketika saya bertemu dengan seorang kepala
sekolah yang bernama Pak Polo (bukan nama sebenarnya), pada saat bercerita tentang
perpustakaan perpustakaan, Pak Polo sangat menggebu-gebu dan bersemangat. Dia
mengatakan bahwa perpustakaan itu sangat penting, dan sangat diperlukan untuk
menunjang proses belajar mengajar dan sebagainya dan sebagainya. Tidak kalah
semngatnya dengan para pejabat dalam memberikan sambutan, banyak sekali pejabat
yang pada saat berada di atas podium mengatakan arti pentingnya perpustakaan,
namun setelah turun dari podium amnesia
dan sama sekali tidak memikirkan perpustakaan.
Mendengar Pak Polo yang bersemangat bercerita tentang
perpustakaan, penulis jadi ingin mengetahui komitmenya sebagai kepala sekolah
dalam mengembangkan perpustakaan di sekolah yang dipimpinya. Kepala sekolah
mempunyai tugas dan peran sebagai pemimpin, dan manajer yang bertanggung jawab
atas keberhasilan sekolah. Untuk keberhasilan tugas dan perannya tersebut
seorang kelapa sekolah harus bekerjasama dengan unsure lainnya (termasuk
perpustakaan).
Cerita Pak Polo, seolah-olah menunjukkan bahwa di
sekolahnya sudah berdiri perpustakaan yang bagus, dan dikelola dengan baik oleh
tenaga yang professional. Dalam cerita selanjutntya setelah ditanyakan, apakah
sudah ada pengelola khusus (pustakawannya)? Ternyata belum ada pengelola dan
ruangannya pun masih menjadi satu dengan ruangan untuk kegiatan lainnya.
Kemudian ditanyakan juga, apakah setiap tahun
perpustakaan sudah mendapatkan dana yang layak? Menurut Pak Polo masalah
pendanaan untuk perpustakaan hanya kalau diperpuskan saja. Sehingga tidak ada
dana yang secara rutin dianggarkan untuk mengembangkan perpustakaan. Dari
uraian tersebut menunjukkan bahwa, komitmen kepala sekolah seperti Pak Polo
hanya setengah-setengah dalam mengembangkan perpustakaan sekolah.
Kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi di sekolah
akan dapat menentukan maju mundurnya perpustakaan di sekolah tersebut, sehingga
komitmen dari seorang kepala sekolah akan sangat diperlukan dalam pengembangan
perpustakaan sekolah. Tanpa ada komitmen dari kepala sekolah, maka perpustakaan
sekolah tiadak akan berkembang.
Sebenarnya masih banyak pertanyaan yang akan diajukan
kepada Pak Polo, namun kami sama-sama
mempunyai keterbatasan waktu sehingga terputus sampai disini, semoga masih bias
dilanjutkan lagi ….. (28 Juli 2013).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar