Jumat, 23 Desember 2011

PERLUKAH SEKOLAH DASAR MEMILIKI PERPUSTAKAAN?

Beberapa hari yang lalu di suatu sore yang cerah, penulis  kedatangan 5 orang teman, yang kesemuanya memiliki anak yang masih duduk disekolah dasar. Setelah bercerita dan berdiskusi tentang berberapa hal, penulis menanyakan tentang pentingnya keberadaan perpustakaan SD dimana anak-anak mereka sekolah. Pertanyaan pertama saya ajukan “Apakah perlu SD memiliki perpustakaan?”, ternyata semua menjawab perlu bahkan ada yang menjawab sangat penting. Kemudian penliulis lanjutkan dengan  pertanyaan yang kedua, “Jika perpustakaan itu penting, apakah pada waktu memilih sekolah  keberadaan
perpustakaan menjadi salah satu pertimbangan untuk memasukan anak ke sekolah?” Apa jawaban mereka, jawabannya sama yaitu tidak menjadikan keberadaan perpustakaan sekolah sebagai salah satu pertimbangannya mereka memasukan anaknya ke sekolah.
Dari dua jawaban pertanyaan di atas, penulis teringat dengan pernyataan bahwa ukuran kemjuan sebuah lembaga pendidikan (sekolah) akan dilihat berapa banyak buku dan bahan perpustakaan lainnya yang dimiliki. Pernyataan tersebut berarti, bahwa kemajuan sebuah sekolah akan terlihat dari maju atau tidaknya perpustakaan, dengan demikian keberadaan dan kondisi perpustakaan sekolah dapat dijadikan tolok ukur dari kemajuan sekolah yang bersangkutan. Agar perpustakaan dapat maju, diperlukan komitmen dari kepala sekolah.
Kepala Sekolah di setiap sekolah menduduki peran yang sentral. Kepala Sekolah paling bertanggung jawab atas segala pelaksanaan program-program yang telah disusun bersama stafnya. Peran Kepala Sekolah di lingkungan sekolah adalah sebagai EMASLIM (Edukator, Manager, Administrator, Supervisor, Leader, Inovator, dan Motivator). Lebih jauh lagi, sebagai administrator pendidikan, Kepala Sekolah harus mampu menentukan prioritas pendidikan bagi para guru dan siswa agar menggunakan perpustakaan. Kepala Sekolah mempunyai wewenang dalam penyusunan jadwal pelajaran, mengatur penempatan guru, pengaturan dan penyusunan kelas serta ruang belajar, termasuk mengusahakan dan memenuhi kebutuhan fasilitas belajar seperti perpustakaan. Agar dapat menentukan arah kebijakan yang tepat dalam membina perpustakaan di sekolah yang dipimpinnya, kepala sekolah dan pengelolanya sudah seharusnya memahami dengan baik tentang konsep perpustakaan ideal.
Kata ideal berhubungan dengan idealisme. Mudahnya, idealisme dapat diartikan sebagai cita-cita yang ingin dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang. Blasius Sudarsono (2006) dalam buku Antologi Kepustakawanan Indonesia , menyatakan bahwa idealisme bukan sembarang cita-cita, namun cita-cita yang bernilai tinggi atau luhur. Ia terkait dengan suatu tata nilai tentang kebenaran, harga diri dan martabat serta hasrat untuk mencapai hasil yang istimewa dan memuaskan.
Sedangkan fungsi idealisme, antara lain adalah sebagai penghela transformasi, penumbuh komitmen, penunjuk arah transformasi, pengendali masa depan, dan penumbuh perasaan telah melakukan sesuatu yang berarti, penting, dan bermakna. Jadi, jika hal tersebut dikaitkan dengan konsep perpustakaan sekolah yang ideal, maka akan banyak ditemukan pernyataan, seperti: Perpustakaan sekolah yang ideal adalah perpustakaan sekolah yang dapat mendukung perkembangan masyarakat berkehidupan yang cerdas. Atau, perpustakaan sekolah yang ideal adalah yang mampu menjadi sarana untuk meningkatkan ketrampilan membaca dan menghaluskan sikap moral setiap pembaca, dan seterusnya.

2 komentar:

  1. kalo menurut saya perlu pak..tapi kebanyakan sekolahan akan sangat membutuhkan perpustakaan apabila ada akrditasi saja..

    BalasHapus
  2. Mba Irul ...ya realitsnya seperti itu, ayo kita gerakkan bersama...sehingga perpustakaan akan selelau dibutuhkan.

    BalasHapus