Rabu, 08 Mei 2013

MENINGKATKAN PELAYANAN INFORMASI MELALUI PENERAPAN BAURAN PEMASARAN DI PERPUSTAKAAN

                Perpustakaan sebagai sebuah organisasi yang memberikan pelayanan kepada pemustaka, tetaplah dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang baik. Sebuah pelayanan di perpustaka- an dapat dinilai baik, apabila pelayanan tersebut dapat memberikan nilai kepuasan bagi pemusta-kanya.

      Terkadang tidak disadari oleh para pengelola perpustakaan, bahwa perpustakaan dapat dikatakan sebagai “perusahaan” yang secara tidak langsung “menjual” jasanya kepada pemustaka. Sebagai sebuah “perusahaan” yang menjual jasa kepada pemustaka, perpustakaan dituntut untuk dapat memberikan kepuasan kepada konsumennya yang dalam hal ini adalah pemustaka.
            Banyak hal yang dapat dilakukan oleh perpustakaan untuk dapat memberikan kepuasan kepada pemustaka. Salah satu hal yang dapat diberikan oleh perpustakaan untuk dapat memberikan kepuasan kepada pemustaka adalah dengan memberikan pelayanan yang baik kepada mereka. Adanya penerapan sebuah konsep layanan yang berorientasi kepada pemustaka sangatlah diperlukan, karena fungsi dari lembaga informasi adalah untuk mendekatkan kebutuhan pemustaka. Lembaga informasi/ perpustakaan memiliki tugas untuk memfasilitasi, bukan untuk mensabotase kebutuhan pemustaka.[1]
            Dalam dunia pemasaran dikenal sebuah konsep yang dikenal dengan bauran pemasaran dengan paradigma 4C, yaitu sebuah konsep pemasaran yang berorientasi kepada konsumen dalam menjual produknya. Apabila diterapkan di perpustakaan, produk yang dijual dalam hal ini adalah jasa yang diberikan oleh perpustakaan kepada pemustaka. Salah satu bentuk jasa dalam hal ini adalah pelayanan informasi yang diberikan perpustakaan kepada pemustaka.
            Bauran pemasaran (marketing mix) juga dikenal sebagai kelompok kiat pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai target market. Fungsinya adalah untuk mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap produk atau jasa yang dihasilkan oleh organisasinya. Konsep bauran pemasaran tidak mutlak milik perusahaan atau organisasi bisnis, tetapi juga dapat diterapkan pada perpustakaan.
            Dalam  proses pemasaran, akan menyentuh elemen-elemen pemasaran dari hari ke hari, misalnya interaksi antara pustakawan dengan dengan pemustaka, termasuk disini adanya penyediaan waktu untuk mengadakan pertemuan dengan pemustaka. Ada beberapa kegiatan perpustakaan yang secara eksplisit terkait dengan proses pemasaran misalnya survey perilaku pemustaka dan lainya.[2]
            Bauran pemasaran (marketing mix) dengan paradigma 4C yang terdiri dari costumer value, cost to the costumer, convenience dan communication. Konsep tersebut saling berhubungan erat dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan yang maksimal.

      Penerapan konsep bauran pemasaran  4C, yaitu : (1) Costumer value,  yang berarti perpustakaan harus memperhatiakn need and want dari pemustakannya yang diharapkan akan menambah nilai dari pelayanan informasi, misalnya dengan menambah jam layanan. (2) Cost to the Costumer, perpustakaan harus mempertimbangan antara informasi yang diberikan dengan biaya yang harus dikeluarkan oleh pemustaka. (3) Convinience, dalam penerapan konsep ini perpustakaan harus dapat memberikan kenyaman dalam hal akses informasi kepada pemustaka. (4) Communication, komunikasi dalam konsep pemasaran lebih ditekankan pada aspek promosi, dalam hal tersebut adalah untuk memperkenalkan kepada pemustaka tentang jasa dan layanan informasi di perpustakaan. Selanjutnya diharapkan pemustaka akan datang dan memanfaatkan layanan informasi di perpustakaan.
Konsep tersebut di atas memungkinkan terciptanya sebuah perpustakaan yang berorientasi kepada pemustaka, sehingga diharapkan dengan penerapan bauran pemasaran tersebut akan meningkatkan tingkat kepuasan pemustaka. (by djoko prasetyo)


[1] Raddon, Rosemary (ed). Information Dynamics. Brookfield, Vermon: Gower, 1996; 112.
[2]Corrall, Sheila, Breverton, Antony. The New Professional’s Handbook : your guide to information services management. London : Library Association Publishing, 1999.247.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar